Kamis, 25 Juli 2019

Noktah di Tanah Merdeka

Oleh: Yusnia Ika Indrayati

Kepada kawanku pemuda bangsa
Di bawah langit Ibu kota
Muda mudi bermandikan darah anyir
melolongkan gaung hampa
Telah ia loloskan jenawi dari jantung negeri
lalu dihunuskan pada dada lainnya

Di atas jalan-jalan Ibu kota
Pemuda abu-abu itu,
mencaci, memukul, lalu binasa
Tenggelam mereka pada darah dan keringat
Hanya demi egoisme semata

Sementara itu,
Di tempat jauh, di tanah yang tiada beda
Kembali lagi ia
Seorang tua yang tercatat jiwa raganya di bumi pertiwi
Ia menangis

Perlahan ia merangkak
Merintih pada jengkal luka
Tersedu ia menyuara:
"Kepada pemuda di bumi putera!
Yang saling mengadu mulut dan kepal
yang menoda pusaka bangsa.

Bung!
Kita ini adalah bangsa
yang terlahir dari rahim persatuan yang sama.
Akankah kau bangga telah memakan bangkai saudara?
Sia-sia sudah ini mati, demi hanya untuk cucu-cucu kami."

Kemudian dengan getir ia kembali,
Kembali bersemayam di tanah Kalibata

Para pemuda sia-sia
Terhenti dari Perang Baratayudha
Lelehlah air dari mata mereka
Banjiri kawan yang sudah membiru tak bernyawa
Penyesalan adanya
Di tanah merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar