Oleh: Yusnia Ika Indrayati
Kepada kawanku pemuda bangsa
Muda mudi bermandikan darah anyir
melolongkan gaung hampa
Telah ia loloskan jenawi dari jantung
negeri
lalu dihunuskan pada dada lainnya
Di atas jalan-jalan Ibu kota
Pemuda abu-abu itu,
mencaci, memukul, lalu binasa
Tenggelam mereka pada darah dan
keringat
Hanya demi egoisme semata
Sementara itu,
Di tempat jauh, di tanah yang tiada
beda
Kembali lagi ia
Seorang tua yang tercatat jiwa raganya
di bumi pertiwi
Ia menangis
Perlahan ia merangkak
Merintih pada jengkal luka
Tersedu ia menyuara:
"Kepada pemuda di bumi putera!
Yang saling mengadu mulut dan kepal
yang menoda pusaka bangsa.
Bung!
Kita ini adalah bangsa
yang terlahir dari rahim persatuan
yang sama.
Akankah kau bangga telah memakan bangkai saudara?
Sia-sia sudah ini mati, demi hanya
untuk cucu-cucu kami."
Kemudian dengan getir ia kembali,
Kembali bersemayam di tanah Kalibata
Para pemuda sia-sia
Terhenti dari Perang Baratayudha
Lelehlah air dari mata mereka
Banjiri kawan yang sudah membiru tak
bernyawa
Penyesalan adanya
Di
tanah merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar