Oleh: Eko Setyowardani,.S.Ag., M.Pd.
Menulis bagi individu adalah sebagai cara untuk mengawetkan
pikiran, dan pengalaman. Melalui tulisan suatu ilmu, nilai, moral dan peradaban
dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari
keterampilan berbahasa yang meliputi: keterampilan menyimak (listening skills),
keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan berbicara (reading
skills) dan keterampilan menulis (writing skills).
Aktivitas menulis merupakan cara mengekspresikan makna atau arti. Menulis
sendiri adalah suatu proses pemilihan kata untuk menjadi pesan yang dapat
disampaikan pada orang lain. Membaca tulisan sama dengan upaya membuka kode (simbol-simbol)
yang memiliki makna sehingga memberi pengaruh dan sugesti pada pembacanya.
Menulis adalah suatu proses yang terus menerus, pengalaman penulis
sendiri sebuah tulisan yang sampai kepada para pembaca seringkali adalah
tulisan yang telah diedit berulang-ulang. Sebagai tulisan yang harus ditulis
kembali hingga sampai pada penegasan dan memiliki kekuatan bahasa yang lebih
informatif. Pengalaman telah membuktikan bahwa meningkatkan ekspresi tulisan
para individu berarti pula meningkatkan daya pikir mereka. Komunikasi tulis
cenderung lebih unggul dalam isi pikiran maupun struktur kalimat, lebih formal
dalam gaya bahasa dan jauh lebih teratur dalam pengertian ide-ide.
Penulis biasanya telah memikir dalam-dalam setiap kalimat sebelum
ia menulis naskahnya. Penulis yang berhasil adalah penulis yang pernah gagal
berulang-ulang dalam menulis, tapi
tidak pernah berhenti untuk menulis.
Mungkin diantara kita banyak yang mencoba untuk menulis tapi pikiran
tiba-tiba menumpul dan tidak tahu apa yang harus ditulis berikutnya. Kita tidak
dapat memilih diksi (pilihan kata) yang indah, tidak bisa mendeskripsikan
tentang kriteria keindahan dan kebenaran dalam tulisan.
Sebagai manusia tentunya ingin jujur pada diri sendiri dan dapat
mewakilkan diri kita pada tulisan sebagai karya dalam hidup kita. Banyak
buku-buku tentang cara-cara menjadi penulis hebat, tapi bagi penulis sendiri
teknik yang paling real untuk berhasil dalam menulis adalah mau membiasakan
diri untuk menulis. Menulis sebagai bagian seni dalam bahasa arti seni itu
sendiri adalah art, sesuatu yang digunakan untuk melukiskan sesuatu yang
bersifat personal, kreatif dan original.
Sebagai penulis pemula orisinil atau tidak sebuah tulisan bukanlah
misteri yang harus ditelusuri, setidaknya didalamnya terdapat pesan-pesan
positif, kebiasaan menulis akan mendidik orang untuk bersikap mandiri dan
sportif. Berfikir tentang menulis atau hanya berbicara tentang menulis, atau
tidur cemas tentang apa yang ditulis tidak akan menjadikan seseorang menjadi
penulis.
Menulis adalah kebiasaan. Setidaknya menulis itu kita mengalirkan
atau mewakilkan apa yang ada dalam pikiran kita pada media yang lain selain otak
kita. Tidak semua orang mampu membaca pikiran tapi hampir semua orang dapat
membaca tulisan. Menulis sendiri adalah suatu proses, sejauh mana kita percaya
diri mengemukakan sesuatu yang tersembunyi dalam pikiran. Maka dengan menulis
individu juga dapat belajar mencari eksistensi.
Menulislah Dengan Perasaanmu, dan Perbaikilah dengan Pikiranmu
Setiap hari memberikan kisah yang berbeda, dan cerita yang berbeda.
Mengawali setiap pagi kita dengan menulis mungkin akan menjadikan kita seorang
penulis. Menulis akan mengajarkan kita menjadi manusia yang bersumber daya.
Setidaknya dengan menulis seseorang berjuang mempertahankan pikirannya menjadi
abadi. Walaupun jasad sudah tidak ada lagi di bumi. Manusia memiliki tiga
potensi yaitu: 1.) Potensi hati harus kita isi dengan tekad yang kuat, 2.) Potensi
akal harus kita isi dengan ilmu pengetahuan, 3.) Potensi jasad harus kita
optimalkan dengan amal perbuatan.
Banyak hal-hal sederhana menjadi Indah ditangan seorang penulis.
Contoh sebuah tisu yang sudah terbuang menjadi sampah. “aku hanya sebuah
tisu untuk menyeka air matamu, dan akan kau buang di sudut ruang. Lalu dengan
apa aku akan menyeka air mataku saat aku sedih”. Kita dapat menulis dalam
berbagai bentuk gaya kepenulisan, kita dapat membuat puisi, novel, essay,
opini, drama dan sebagainya.
Jika kita memang suka menulis maka jadikanlah menulis sebagai
bagian kegiatan produktif kita. Kita berkeyakinan bahwa dalam keberanian itu
terdapat kecerdasan, kekuatan dan keajaiban. Menulis juga dapat sebagai jalan
hidup. Sesuatu yang disebut sebagai jalan hidup merupakan hal yang penting. Hal
yang menjadi kebiasaan, dan dapat membangun peradaban yang lebih bersumber daya.
Jadi kita tidak bisa berharap akan menjadi penulis tanpa kita mulai menulis,
sedang menulis dan selalu bersama tulisan kita.
Kita akui bahwa ketakutan kita yang paling besar bukan terletak
pada ketidakmampuan kita tapi pada kemampuan kita yang luar biasa. Sesungguhnya
yang paling menakutkan kita adalah cahaya dan bukan kegelapan. Dan jika mampu membiarkan
cahaya kita terpancar keluar itu berarti juga membuat orang lain melakukan hal
yang sama. Pada saat kita mengalahkan ketidakmampuan kita saat itu juga kita
membebaskan diri kita dan orang lain dari perasaan takutnya. Komitmen merupakan
hal yang tidak mudah.
Kita seringkali lebih mementingkan hasil daripada proses
perjuangan. Live is not only for bread. Pada apapun yang kita kerjakan
ikhlas akan menjadi dasar utama dari apa yang kita kerjakan. Bahwa apa yang kita
lakukan adalah bagian dari upaya memanusiakan diri kita sendiri dari belenggu
ketidak mampuan dan kelemahan sebagai manusia. Tanpa beban kita akan membumbung
tinggi tanpa bobot. Dalam hidup kita memerlukan beban supaya kita mengenal
tanggung jawab. Dan dapat meletakkan eksistensi dan aktualisasi diri dalam
lingkungan. Bekerja keras, bekerja cerdas serta bekerja ikhlas menjadi sesuatu
yang wajib. Sebab bila kita bekerja keras dan tidak ikhlas, sebab ada
maksud-maksud tertentu, bila ada maksud kita yang tidak tercapai akan membuat
kita menjadi patah semangat, sebab merasa terabaikan.
Sangat penting bagi kita bila menulis adalah berusaha melibatkan
perasaan. Sebab kita tahu banyak hal-hal hebat dapat tercipta dari hal-hal yang
bersifat emosional. contohnya Taman Gantung Babilon merupakan bukti rasa cinta
Raja Nebukadnezer kepada Istrinya yang lebih dulu meninggal. Taj Mahal
merupakan bukti rasa Cinta raja Syah Jehan kepada Istrinya. Dengan membawa
emosi maka kita diajak bisa mendengar, bisa merasakan dan bisa melihat.
Emosional merupakan faktor penggerak bagi kehidupan kerajaan hati manusia. Factor
Emosional akan menjadikan manusia lebih bersemangat untuk mencapai tujuannya.
Semua orang mendapatkan hasil dari apa yang dilakukan. Demikian juga menulis,
menulis adalah perjuangan yang tidak langsung sekali jadi. Hal yang paling sering
menyakitkan adalah pada saat kita menjadi editor dan menghakimi tulisan
sendiri. Kemudian kita memutuskan untuk berhenti menulis.
Terdapat hukum dalam penulisan jika kamu menulis draft pertama
jangan pikirkan hasilnya akan bagus apa tidak, yang lebih penting bagi kita
adalah terus menulis. Jika sesuatu itu layak untuk dilakukan maka kita harus
melakukan sebaik mungkin diantaranya adalah menyelesaikan tulisan kita. Kita
tidak akan pernah dapat menuliskan sebuah cerita yang sempurna, selalu ada yang
retak dari apa yang diciptakan Tuhan.
Supaya, kita ikut berperan dalam proses kreasi. Bahwa segala sesuatu di atas
bumi dalam kondisi yang belum selesai. Bahkan sampai kita meninggal pun dalam
kondisi yang belum selesai.
Ada harapan yang diselesaikan orang lain, ada ketidak sempurnaan
yang akhirnya menjadi daya kreasi orang lain. Karya adalah sebuah sekuel dari
inovasi yang belum selesai, kita memerlukan discovery dan invention
(suatu proses bahwa karya cipta telah diakui oleh orang lain. Kita tidak dapat
mengontrol proses kreatif. Pada saat seseorang sudah terlibat pada proses
kreatif mereka dapat merasakan kondisi flow (mengalir) sehingga tidak
merasakan yang dilakukannya sebagai beban.
Seringkali kekuatan itu ada pada proses alam bawah sadar. Saat kita
gembira, bukankah alam bawah sadar kita yang memberikan rasa itu. Komedi yang
sering kita lihat adalah bentuk ketidak sadaran, dan kita sangat bahagia saat
bisa terlibat di dalamnya. Adakalanya orang harus kembali ke titik tempat semua
orang memulai: merasa tidak berdaya sebelum mengawali proses menulis itu
sendiri sama saja dengan menaati aturan yang tidak dimengerti.
Have fun
Ada perasaan yang bersifat relatif yang terdapat dalam diri kita
yaitu perasaan atau hal-hal yang bersifat emosional. contohnya rasa sedih dan
gembira adalah hal-hal yang dikendalikan oleh factor inner dalam diri kita.
Contohnya untuk melakukan sesuatu hal akan lebih mudah dan ringan dilaksanakan
bila kita sedang gembira. Kita harus dapat membawa kerja dan juga kegembiraan
kerja.
Waktu dibagi menjadi tiga. 1.) Waktu yang relatif yaitu waktu yang
dipengaruhi perasaan kita, 2.) Waktu yang naïf, bahwa hakikat waktu disebabkan
oleh revolusi dan rotasi bumi, serta 3.) Waktu yang mekanik, waktu seperti
perputaran mesin mekanik pada jam tangan kita. Penulis Elmore Leonard penulis
buku Get Shorty mengatakan bahwa ia hanya dapat mulai menulis saat ia
memulainya dengan hati gembira. Menulis adalah seni, seni memiliki fungsi bagi
keseluruhan tubuh kita. Alam bawah sadar harus mengalir dengan bebas apa adanya
dan tanpa beban. Mengusung semua hal yang masih berharga dalam ingatan, memuat
semua emosi, kejadian, dan isyarat dari sebuah karakter yang telah tersimpan
dalam dirinya yang paling dalam. Alam bawah sadar pemalu, luas dan tidak
terbatas, tapi ia mudah untuk dimasuki kapan saja bahkan dapat diarahkan.
Apa yang kita tulis memiliki banyak kekuatan untuk menyembuhkan,
untuk membuka pikiran, membuka hati dan merubah dunia. Kita bertanggung jawab
terhadap apa yang kita tulis. Suatu hal yang membebani adalah kecenderungan
manusia yang menyukai eksibisionis (atau suka pamer). Beban ingin merasa cepat
diakui, dan ingin disanjung cenderung akan membuat kita lengah dan mudah
menyerah pada saat kita merasa karya kita tidak dianggap. Kita sering lebih
memburu barakah (kemuliaan) dan melupakan istiqomah (kesungguhan hati dan
ketekunan). Memang pada diri manusia memerlukan need of achievement, need of
power, dan need of affiliation. Sebagai kebutuhan integrative sebagai
manusia yang memiliki nilai dan moral.
Pikiran pertama yang kita miliki adalah pikiran yang paling kuat. kita
akan menemukan perasaan yang mengalir, dalam kecepatan terdapat kebenaran.
Makin cepat kita menulis, makin banyak kejujuran yang kita dapatkan. Dalam
keraguan ada pemikiran. Tanpa sadar kita
akan memiliki gaya yang akan memperkaya tulisan. Selamat Menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar