Kamis, 01 Februari 2024

Kisahnya Kia

Oleh: Syifa Dwi Rahmawati (X Busana 3)



Di bawah sinar rembulan malam Kia merenung di pinggiran jendela. Ya, namanya Azkia Nurita, dia seorang santriwati yang sedang mengabdi di pondok Al-Husna. Tidak hanya mengabdi dia juga sedang menempuh S1 di universitas ternama di Yogyakarta. Dia termasuk santriwati yang rajin, pintar dan solehah. Tidak hanya itu, dia juga kesayangan kyai. Kia juga penghafal Al-Quran, namun dia belum mumtaz, karena akhir-akhir ini pikiran Kia terganggu dengan seorang santri. Sebelumnya dia belum pernah bertemu atau berkenalan dengan lawan jenis. Karena kuliah tersebut umum, Kia tidak bisa menghindar dari lawan jenis.

Saat Kia hendak mengerjakan tugas di taman, Kia tidak sengaja

menabrak santri yang memang kebetulan sedang mengabdi di Al-Husna.

Brukkk…..semua buku kia jatuh.

“Astaghfirullah, maaf saya tidak sengaja” kata santri tersebut, Kia tidak melihat mukanya karena dia sibuk memunguti bukunya. Saat hendak mengambil buku yang jatuh tidak jauh dari santri tersebut,

mereka tidak sengaja bersentuhan. Reflek Kia menjauhkan tangannya dan  beristighfar.

“Maaf…….”  ucap mereka bersamaan. 

Reflek mereka saling bertatapan

Indah dan berbinar mata santri itu, bagaikan berlian yang mengkilap.

1 menit ...  2 menit ...  3 menit... berlalu mereka tersadar dan beristigfar. Tak lama santri tersebut mengembalikan buku Kia dan segera pergi meninggalkan kia, tanpa berkenalan 

“Maaf ini bukunya, saya duluan. Assalamu'alaikum,” ucap santri tersebut sambil terburu-buru “syukron, akhi…… wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ucap Kia sembari menatap punggung santri tersebut yang kian menghilang.

 Tidak lama teman kia datang

“Hey! ngapain bengong di sini, Kia?” ucap teman Kia. 

“Astagfirullah! kaget aku, hih! Kamu tuh kalau datang salam bukan malah ngagetin,” balas kia.

“Hahaha, maaf atuh Ki,  Assalamu'alaikum”.

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh,” balas Kia 

“Lagian kamu, ngapain bengong sendiri disini, kayak habis dihipnotis aja”.

“Ihh kamu mah, mana mungkin aku dihipnotis, tadi aku habis ditabrak kang santri kita” balas Kia 

“Waah hayolo Kia, kamu jatuh cinta di pandangan pertama?”, goda teman Kia

“Ayo! cerita gimana tadi”, imbuh teman Kia.

“Sttt, udah ayo ke taman banyak tugas nih”, Balas Kia.

 

Singkat cerita saat di asrama.

“Teh Kia mah kenapa melamun gitu?”, tanya Alia anak kyai.

“Eh Alia  sejak kapan di sini? bukannya tadi masih mura’jaah?”, Tanya Kia.

“Aish, teh Kia ditanya malah nanya balik,”Kesal Alia.

“Hahaha, maaf atuh lagi gak fokus teteh”. 

“Nggak fokus karena apa teh? apa karena banyak tugas? atau karena hafalan teteh belum selesai?”, tanya Alia bertubi-tubi.

“kamu mah, malah jadi nge-wawancara”.

“Hahaha, teteh sih bikin penasaran, sini cerita mana tau Alia bisa bantu”.

“Cerita? emang mau cerita apa? teteh gak ada cerita baru buat Alia”, bohong Kia karena takut nanti Alia mengadu sama abahnya.

“Alah teteh mah gitu, padahal tadi melamun kayak banyak masalah”, jawab Alia

“Nggak ada cerita Alia sayang, udah sana mura’jaah  lagi, teteh mau lanjut nugas”, jawab Kia.

“Isshh teteh mah, yaudah Alia lanjut lagi asalamualaikm teh”, pamit Alia.

 

Semenjak kejadian itu, Kia jadi susah fokus.

Karena memikirkan santri tersebut, meskipun satu kampus tapi Kia tidak pernah menemuinya lagi. Apakah ini hanya ujian dari Allah? Karena santri tersebut semua hafalan Kia keteteran, padahal Kia tidak tahu namanya meskipun satu pondok, padahal hanya bertatapan 3 menit. Tapi rasa cinta ini tumbuh di hati Kia. Apakah ini jawaban dari sepertiga malam Kia atau ini hanya ujian semata dari Allah? 

Ingin tahu cerita selanjutnya? Tidak ada karena jika dilanjutkan bukan cerpen lagi tapi novel. 

Kurang lebihnya saya mohon maaf. Sekian terima kasih. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar