Senin, 10 Juni 2019

HIDUP YANG SEPERTI APA

Oleh: Luthfi Alaudin Afif (Senin, 10 Juni 2019)
Hidup adalah pilihan. Setiap manusia bisa memilih mau hidup menjadi seperti apa. Memilih adalah sebuah pengambilan keputusan yang harus dipertanggung jawabkan. Tetapi ada hal yang perlu diingat, bahwa bertanggung jawab atas pilihan di dunia bukan hanya ada di dunia, tetapi juga di akhirat.
Hidup di dunia adalah ladang. Seperti petani yang memiliki ladang, petani itu bebas menanami ladangnya dengan apapun. Ada petani yang memilih untuk menanami ladangnya dengan jagung, cabai, bawang, padi, dan lain sebagainya. Apa yang ditanam oleh petani, itulah yang nanti akan dipanennya. Lalu, apa hubungannya dengan hidup di dunia ini?
Hidup di dunia diibaratkan ladang, karena setiap manusia ibarat petani yang sedang menanam tanamannya. Ketika manusia memilih untuk menjadi orang baik, maka kebaikan itu akan ia panen nanti di dunia dan juga di akhirat. Sama halnya ketika seorang manusia memilih untuk menjadi orang yang ahli maksiat, maka hasil dari kemaksiatan itu akan dipanennya nanti, entah itu di dunia ataupun di akhirat.
Sebagai umat Islam, kita tentu mengimani hari akhir serta kehidupan setelahnya. Sang Pencipta seluruh alam raya telah memberikan pesan, bahwa setiap yang hidup akan mati. Setiap yang ada di dunia akan binasa. Lalu, semua makhluknya akan dibangkitkan kembali di alam yang berbeda dari alam dunia. Saat itulah kita akan memanen apa yang kita tanam di dunia.
Kita bisa tilik pesan dari Allah Yang Maha Kuasa dalam Q.S Al Zalzalah ayat 7-8. Berikut lafadz dan artinya:
فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرٗا يَرَهُۥ ٧  وَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٖ شَرّٗا يَرَهُۥ ٨
(7) Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (8) Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula
Inti dari pesan tersebut adalah apa yang kita lakukan, semua ada balasannya. Apa yang kita pilih, semua ada pertanggung jawabannya. Apa yang ditanam, itulah yang akan dipanen. Itu adalah pesan bagi kita umat manusia.
Tetapi, manusia juga bisa memanen apa yang ia tanam saat manusia tersebut masih hidup di dunia. Seorang manusia yang sejak kecil berkeinginan dan memiliki kemauan keras untuk menjadi pengusaha, maka semua itu bisa diwujudkan dengan usaha keras, meskipun usahanya dilakukan dari nol. Seorang designer terkenal, bisa menjadi ahli dalam bidang design juga bukan tidak mungkin didapatkan dengan cuma-cuma. Semua pasti butuh usaha dan kerja keras.
Setiap usaha, pasti tidak akan mengkhianati hasil. Semua yang diusahakan bisa terwujud, tentunya harus diiringi doa. Sebab, doa tanpa usaha adalah bohong, dan usaha tanpa doa adalah sombong. Jadi, apa yang kamu pilih?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar